ONCOM 88 - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, telah tewas dalam serangan Israel ke Lebanon. Seraya menyampaikan klaimnya, Israel berpesan bernada ancaman bengis ke pihak-pihak anti-Zionis. Apakah pihak anti-Zionis akan tetap teguh atau gentar?
Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani mencuit di X, dilansir AFP, Sabtu (28/9/2024), mengabarkan bahwa Hassan Nasrallah telah tewas.
Selain dia, ada juru bicara militer Israel lainnya yakni Kapten David Avraham yang menyampaikan klaim serupa saat dikonfirmasi oleh wartawan AFP. Tewasnya Hasan Nasrallah dikabarkannya terjadi pada serangan Israel ke Beirut pada Jumat (27/9) waktu setempat.
Sementara itu, seorang sumber yang dekat dengan kelompok bersenjata Lebanon itu mengatakan kepada AFP, bahwa kontak dengan Nasrallah telah terputus sejak Jumat malam setelah serangan Israel di pinggiran selatan Beirut.
Sumber tersebut menambahkan bahwa Nasrallah juga pernah dikabarkan tewas dalam perang terakhir Israel dengan Hizbullah pada tahun 2006, namun kemudian muncul kembali tanpa cedera.
Namun kali ini berbeda. 2024 Bukan 2006. Hasan Nasrallah benar-benar telah syahid. Hizbullah mengumumkan kabar duka.
"Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang hebat dan syahid, yang telah dipimpinnya selama sekitar 30 tahun," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2024).
- Pesan Israel
Panglima militer Israel bersumpah untuk "menjangkau" siapa pun yang mengancam warga Israel. Ini disampaikannya setelah militer mengatakan serangan di Beirut, ibu kota Lebanon pada Jumat (27/9) telah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
"Pesannya sederhana, siapa pun yang mengancam warga Israel -- kami akan tahu cara menjangkau mereka," kata Letnan Jenderal Herzi Halevi dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/9/2024).
Halevi mengatakan serangan yang menewaskan Nasrallah tersebut telah "dipersiapkan sejak lama".
Di Iran, negara anti-Zionis, suasana pengamanan elite menjadi berubah. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah dipindahkan ke lokasi aman di dalam negeri. Pengamanan menjadi lebih ketat.
Demikian diungkapkan oleh dua pejabat regional yang diberitahukan mengenai hal ini oleh otoritas Iran.